

Lombok- 17 Desember 2024. Menyemarakkan rangkaian event peringatan HUT NTB ke
68 pada tanggal 17 Desember 2024, Balai
PPI JabalNusa turut serta memeriahkan event “NTB Transformation & Expo Low
Carbon Event” yang dilaksanakan pada tanggal 6-8 Desember 2024 di halaman
kantor BAPPEDA Provinsi NTB. Event ini
diramaikan oleh expo dan pameran dari berbagai mitra pembangunan dari instansi
pemerintah, swasta, NGO, UKM, hingga perguruan tinggi yang memiliki andil dalam
pelaksanaan dan pendampingan program pembangunan masyarakat. “Ada sub-sub
kegiatan dalam agenda ini, salah satunya ialah Launching dan sosialisasi 3
Peraturan daerah, diantaranya RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah) 2024-2044,
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2025-2045, dan Dokumen
Pembangunan Rendah Karbon dan Berketahanan Iklim (PRKBI) 2025-2045 di Provinsi
NTB” Ungkap Kepala Bappeda NTB (H.Iswandi) saat membuka acara, Jumat 6
Desember.
Balai PPI JabalNusa turut berpartisipasi di dalam
acara ini, dengan mengisi salah satu stand sebagai wadah untuk berbincang atau
berdiskusi terkait kebijakan dan program Pengendalian Perubahan Iklim dengan
peserta event. Selain memperkenalkan produk hasil hutan bukan kayu (HHBK)
Mangrove, stand Balai PPI JabalNusa juga menampilkan produk-produk lokal Proklim
(kampung iklim) dari Desa Tetebatu, Lombok Timur, yang merupakan salah satu
peraih penghargaan ProKlim Utama tahun 2023. Produk tersebut menjadi representatif
aksi lokal pembangunan berketahanan iklim dalam melakukan pemanfaatan alam
secara lestari menjadi produk bernilai ekonomi dan berdaya jual di pasaran.
Tak hanya itu saja, Penyelenggaraan Talkshow menjadi
agenda inti penutup event ini yang mengusung tema “Pembangunan Rendah Karbon
dan Berketahanan Iklim”. Kepala Balai PPI JabalNusa (Haryo Pambudi, S.Hut.,
M.Sc) hadir secara langsung sebagai salah satu narasumber dalam Talkshow ini dan menekankan kembali terkait komitmen
Indonesia dalam menjaga suhu global dengan target ambisius dibawah 1.5C melalui
NDC, hingga Strategi Implementasi FOLU NET SINK 2030 tingkat sub-nasional
khususnya di Prov. NTB menuju
Net Zero Emission (NZE) 2060.
Dalam narasinya disampaikan
Kepala Balai PPI JabalNusa, Haryo Pambudi bahwa desa-desa yang rentan
deforetasi perlu menjadi prioritas dalam perencanaan mitigasi dan untuk
memastikan efektivitas pencapaian FOLU Net Sink, maka seluruh strategi mitigasi
pada RO (Result-Oriented) FOLU Net Sink perlu diintegrasikan ke dalam program
daerah. “Diharapkan adanya pendekatan kolaboratif dengan pemerintah,
pemangku kawasan, dan lapisan masyarakat dalam pengelolaan hutan dan tata guna
lahan untuk mendukung aksi mitigasi yang berkelanjutan” jelas Haryo Pambudi
pada saat pemaparan. Menutup sesinya, Kepala Balai PPI JabalNusa turut
memberikan semangat kepada generasi muda – mahasiswa(i) perguruan tinggi selaku
penerus generasi emas 2045, untuk aktif mengambil peran dalam memetakan program
pemerintah dalam menciptakan suatu inovasi terkait isu-isu perubahan iklim.
Tim Humas Seksi Wilayah
III – ASyilviah FA