Baku, 18 November 2024. Pemerintah Jepang mengundang  Indonesia sebagai salah satu negara mitra Joint Crediting Mechanism (JCM) untuk menyampaikan pandangannya pada 10th JCM Partner Countries’ Meeting di Paviliun Jepang, dihadiri langsung oleh Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim – Ibu Laksmi Dhewanthi.

Pertemuan ini dalam rangka menyambut negara -  negara mitra baru JCM setelah dibentuk pasca COP28 dan menegaskan bahwa JCM telah secara konsisten berkontribusi terhadap pengurangan dan penghapusan emisi GRK global dengan merumuskan lebih dari 250 proyek dekarbonisasi bekerja sama dengan negara-negara mitra.

Lebih jauh, pertemuan ini bertujuan untuk menunjukkan rasa terima kasih Pemerintah Jepang atas kerja sama negara-negara anggota JCM dengan Jepang, yaitu berbagi kemajuan dan tantangan terkini dalam implementasi JCM, dan memperkuat kemitraan.

“Sebagai salah satu negara mitra JCM, Indonesia mengakui manfaat kerja sama bilateral melalui JCM. Namun demikian, karena kita masih berada di tengah krisis perubahan iklim, perjalanan untuk mengatasi berbagai tantangan dan dampak perubahan iklim masih akan panjang” tutur Laksmi.

Pemerintah Indonesia dan Jepang baru saja memulai era baru upaya bersama dalam mengurangi emisi GRK, yaitu pada Selasa 12 November 2024 lalu, di Paviliun ini, Indonesia dan Jepang baru saja mengumumkan Mutual Recognition Arrangement (MRA) untuk pertama kalinya kepada Para Pihak dan Pemangku Kepentingan Non-Pihak yang menghadiri COP 29 di Baku, dengan maksud untuk berkontribusi pada implementasi awal Pasal 6.2 Perjanjian Paris.

Pengaturan Pengakuan Bersama bermaksud secara resmi menyatakan persetujuan Indonesia dan Jepang untuk saling mengakui skema kredit karbon Indonesia dan mekanisme kredit bersama Jepang. 

Implementasi MRA dimulai pada 28 Oktober 2024 dan akan menjadi dasar kerja sama bilateral perdagangan karbon antara Indonesia dan Jepang, termasuk pembagian kredit karbon sebagai kontribusi untuk mencapai target NDC kedua Pihak.

**NIS*