

Baku, Azerbaijan, 11 November
2024—
Di bawah tema "Sustainably Stronger Together," Paviliun Indonesia di
COP29 mencerminkan keyakinan kuat bahwa hanya melalui kerja sama global, kita
dapat secara efektif menghadapi tantangan iklim. Paviliun ini dirancang sebagai
pusat dialog, aksi, dan kemitraan antara berbagai pemangku kepentingan untuk
memajukan solusi iklim.
Menurut Menteri Lingkungan
Hidup, Hanif Faishol Nurofiq, paviliun ini memiliki tiga tujuan utama: Pertama,
memperkuat diplomasi lunak Indonesia di panggung dunia dengan menyoroti aksi
iklim yang dilakukan Indonesia. Kedua,
memamerkan berbagai program pengendalian perubahan iklim melalui kolaborasi
dengan pemerintah, LSM, sektor swasta, dan masyarakat sipil. Ketiga,
menyediakan wadah untuk bertukar ide dan membangun kemitraan yang memperkuat
ketahanan iklim di Indonesia dan di seluruh dunia.
Paviliun
Indonesia terdiri atas Sesi Talkshow, Joint Sessions, Eminent
Person Sessions, pertemuan bilateral, pertunjukan seni dan budaya serta Exhibition.
Tercatat total lebih dari 60 pembicara akan menyampaikan pesannya pada lebih 40
sesi dengan lebih dari 5.000 peserta.
Indonesia,
dengan lebih dari 17.000 pulau, berperan sebagai penjaga ekosistem penting dan
sekaligus rentan terhadap dampak perubahan iklim, seperti naiknya permukaan air
laut dan cuaca yang tidak menentu. Namun, dari kerentanan ini, muncul komitmen
kuat untuk mencapai target Kontribusi yang Ditentukan Secara Nasional (NDC),
yang berfokus pada energi terbarukan, penggunaan lahan yang berkelanjutan, dan
aksi iklim yang inklusif.
Paviliun
ini merepresentasikan pendekatan diplomasi iklim Indonesia yang berfokus tidak
hanya pada negosiasi target, tetapi juga membangun kepercayaan, mendorong
tanggung jawab bersama, dan mempromosikan solusi seperti pembiayaan iklim serta
energi terbarukan.
Sebagai
penutup, Menteri Hanif Faishol Nurofiq mengungkapkan rasa terima kasihnya
kepada pihak-pihak yang telah berkontribusi pada terwujudnya Paviliun Indonesia
ini. Ia menyampaikan apresiasi khusus kepada Utusan Khusus Perubahan Iklim
Indonesia, Hashim Djojohadikusumo, atas kepemimpinannya dalam mewakili aspirasi
iklim Indonesia di panggung dunia, serta Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni,
atas kerja keras dalam menjaga kekayaan alam Indonesia. Ucapan terima kasih
juga disampaikan kepada Tim Paviliun Indonesia yang penuh dedikasi dan
kreativitas, serta seluruh pihak dari dalam dan luar negeri yang turut
mendukung paviliun ini.
“Kerja
kita di COP29 akan menentukan bukan hanya arah iklim kita, tetapi juga
mencerminkan siapa kita sebagai komunitas global. Bersama-sama, mari kita
wujudkan masa depan di mana kita tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang
dengan benar-benar lebih kuat secara berkelanjutan,” tutup Menteri Hanif.